KATA PENGANTAR
Alhamdulillah alrabbi al‘alamin kami
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kami dan
seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada
bapak guru dan teman-teman yang telah
memberikan saran dan bantuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
untuk bahan diskusi, menjelang ujian
semester I tahun pelajaran 2009/2010
Kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan- kekurangannya, dan kami sangat
berbesar hati dan berlapang dada sekali apabili Bapak/Ibu Guru, teman-teman
serta para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya.
Sekian terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebelum
agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti
Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakat Indoesia.
Bahkan pada abad 7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah berdiri
kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
2. Permasalahan
-
Menjelaskan tentang bagaimana
Islam datang ke Indonesia.
- Menjelaskan tentang bagaimana caranya Islam bisa berkembang di Indonesia.
- Menjelaskan tentang apa saja hikmah bagi Indonesia setelah Islam datang.
- Menjelaskan tentang bagaimana caranya Islam bisa berkembang di Indonesia.
- Menjelaskan tentang apa saja hikmah bagi Indonesia setelah Islam datang.
3. Tujuan
- Untuk
mengingat kembali tentang bagaimana Islam masuk ke Indonesia.
- Supaya kita
bisa mencontoh bagaimana cara berdakwah yang baik
- Mengenang
kembali jasa-jasa para pejuang terdahulu.
4. Metode
Dalam pembuatan makalah ini kami
mengungkapkan metode yang lazim di gunakan adalah sebagai berikut:
- Mencari data / informasi
- Membaca atau mengamati sumber data
/ informasi
- Melakukan interpretasi atau
mengartikan data / informasi
5. Sistematika Penulisan
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Metode
1.5 Sistematika Penulisan
1.1 Latar belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Metode
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II.
PEMBAHASAN
1.1. Masuk Islam di Indonesia
1.2. Perkembangan Islam di Indonesia
1.3. Hikmah Perkembangan Islam di
Indonesia
1.3.1. Masa Penjajahan
1.3.2. Masa Perang Kemerdekaan
1.3.3. Masa Pembangunan
BAB 111. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1V. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
A. MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Menurut hasil seminar masuknya Islam
ke Indonesia pertama kali pada abad pertama hijriah kira-kira abad ke-7
M. Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur Utara dengan rute: Arab
(Mekkah dan Madinah), Damaskus, Bagdad, Gujarat (Pantai Barat India),
Srilanka dan Indonesia.
2. Jalur Selatan dengan rute: Arab
(Mekkah dan Madinah), Yaman, Gujarat, Srilanka, Indonesia.
Daerah pertama dari kepulauan
Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai
Sumatra bagian Utara.
Dalam waktu
yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar keseluruh pelosok kepulauan
Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal ini
disebabkan antara lain sebagai berikut:
1. Adanya dorongan kewajiban bagi
setiap muslim/muslimah, khususnya para
ulamanya untuk berdakwah menyiarkan Islam.
2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah
3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah
2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah
3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah
4. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan
diskriminasi
mudah menarik simpati rakyat
5. Banyak raja-raja Islam yang ada
diberbagai wilayah Indonesia ikut berperan
aktif melaksanakan kegiatan dakwah
Islamiyah
B. PERKEMABANGAN ISLAM DI INDONESIA
1. Sumatra
Daerah
pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatra bagian
Utara seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab,
Persi, dan Gujarat yang juga mubalig Islam banyak yang menetap dibandar-bandar
sepanjang Sumut. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya
telah di Islamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim.
Para mubalig
Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para penduduk biasa tetapi
juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama
yaitu Samudra Pasai
2. Jawa
Islam mulai
masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, nisan makam Siti
Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.
Pertumbuhan
masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan
hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan Islam yang telah
memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka.
Untuk masa-masa selanjutnya perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh
para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebuatan Wali Sanga atau
sembilan wali yaitu :
1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan
Gersik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria
3. Sulawesi
Pulau
Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang muslim dari
sumatra, Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-kerajaan yang
masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme, kerajaan yang paling besar
adalah kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang.
4. Kalimantan
Kalimantan,
yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa, ternyata menerima
kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku sebelum Islam
masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara
Dipa, Daha dan Kahuripan yang terletak disungai nagara dan Amuntai Kimi.
5. Maluku dan sekitarnya
Antara tahun
1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di Maluku. Mereka yang sudah beragama
Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari
Islam.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam
diantaranya
- Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
- Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
- Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
- Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
- Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
- Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
- Raja Bacan,
yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan Zaenal Abidin.
C. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI
INDONESIA
1. Masa Penjajahan
a. Peranan Umat Islam Pada Masa
Penjajahan.
Dengan dianutnya agama Islam oleh
masyarakat Indonesia ajaran Islam telah
banayak mendatangkan perubahan.
Antara lain :
- Masyarakta
Indonesi dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-
raja serta dibimbing agar
menghambakan diri hanya kepada Allah YME.
- Rasa persamaan dan keadilan yang
diajarkan Islam mampu mengubah
Masyarakat Indonesia yang dulunya
menganut sistem kasta dan diskriminasi.
- Semangat cinta tanah air dan rasa
kebangsaan yang didengungkan Islam
dengan semboyan “Hubbul Wathan Minal
Iman”
Semboyan
yang diajarkan Islam yang berbunyi Islam adalah agama yang cinta damai tetapi
lebih cinta kemerdekaan. Mula-mula dengan cara damai tetapi karena tidak bisa
lalu dengan menempuh cara peperangan.
Menurut
Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa,
negara dan negara merupakan jihad pisabilillah yang hukumnya wajib. Umat Islam
yang mati dianggap mati syahid yang imbalannya Surga.
Perjuangan mengusir penjajah terus
berlanjut sampai kaum penjajah betul-betul angkat
kaki dari bumi Indonesia.
b.
Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan
1. Perlawanan terhadap penjajah Portugis
2. Perlawanan terhadap penjajah Belanda
1. Perlawanan terhadap penjajah Portugis
2. Perlawanan terhadap penjajah Belanda
2. Masa
Perang Kemerdekaan
a. Peranan Ulama Islam pada masa perang kemerdekaan.
Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu:
a. Peranan Ulama Islam pada masa perang kemerdekaan.
Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam yaitu:
- Membina kader umat Islam, melalui
pesantren dan aktif dalam pembinaan masyarakat
- Turut berjuang secara fisik
sebagai pemimpin perang
b. Peranan Organisasi dan Pondok
Pesantren pada masa Kemerdekaan
1. Serikat dagang Islam / Serikat
Islam
2. Muhammadiah
3. Nahdlatul
Ulama
Pada masa penjajahan Belanda, NU
senantiasa berjuang menentang penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan
politik yang isinya :
- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
- Menolak rencana ordonansi tentang perkawinan tercatat
- Menolak diadakannya milisi
- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
- Menolak rencana ordonansi tentang perkawinan tercatat
- Menolak diadakannya milisi
- Menyokong gapi dalam menuntut
indonesia yang memiliki parlemen kepada
pemertintah kolonial belanda
4. Pondok Pesantren
3. Masa Pembangunan
a. Perana Umat Islam pada Masa
Pembangunan
Dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan RI, uamat Islam mayoritas penduduk, tampil dibarisan
terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan politik maupun perjuangan diplomasi.
b. Peranan organisasi Islam dalam
masa Pembangunan.
Peranan Muhammadiah dalam
pembangunan antara lain:
- Melakukan usaha-usaha agar
masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan
tinggi, berbudi luhur dan bertaqwa
kepada tuhan YME
- Melakukan usaha-usaha dibidang
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
NU, yang pernah berkifrah dibidang
politik dalam perkembangan selanjutnya NU
bergerak dibidang agama, sosial dan
kemasyaraktan. Usaha-usaha NU antara lain:
- Mendirikan madrasah-madrasah
- Mendirikan, mengelola, dan
mengembangkan pesantren-pesantren
- Membantu dan mengurusi anak-anak
yatim dan fakir miskin
MUI adalah organisasi keilmuan yang bersifat independen tidak beraviliasi kepada salah
satu aliran politk, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia
Adapun peranan MUI pada masa pembangunan adalah :
- Memberikan fatwa dan nasihat
keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam
di Indonesia pada umumnya, sebagai amar ma’ruf nahyi munkar dalam usaha
meningkatkan ketahanan sosial.
- Memperkuat ukhuah Islamiyah dan
melaksanakan kerukunan antar umat
beragama dalam mewujudkan persataun
dan kesatuan nasional.
- MUI adalah penghubung antara ulama
dan umara serta menjadi penerjemah timbal balik antara pemerintah dan umat
Islam Indonesi guna menyukseskan pembangunan nasional.
Pada masa
pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung pada cendekia
muslim yang di sebut ICMI. ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkifrah pada
hampir semua aspek kehidupan bangsa.
c. Peranan Lembaga Pendidikan dalam
Pembangunan
Lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia ada yang didirikan dan dikelola
langsung oleh pemerintah Depag
seperti: MIN, MTsN, MAN, IAIN.
Sealin itu,
adapaula lemabaga-lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh swasta, tapi
dibawah pengawasan serta pembinaan Depag, seperti: Bustanul Athfal, MI, MTs, MA
dan perguruan tinggi lainnya.
Peranan kelembagaan Islam dalam
pembangunan antara lain:
- Melakukan usaha-usaha agar
masyarakt Indonesia bertaqwa kepada tuhan YME
- Menumbuhkan kesadaran berbangsa
dan bernegara
- Memupuk persataun dan kesatuan
umat
- Mencerdaskan bangsa Indonesia
- Mengadakan pembinaan mental
spiritual
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah
Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi
rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi
karena Islam tidak mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki
derajat yang sama.
Islam juga
membawa perubahan-perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam
juga bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir
para penjajah.
2. Saran
Kami yakin
dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami mohon
kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin
komentarnya demi kelancaran tugas ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Masykuri, "Potret
Masyarakat Madani di Indonesia", dalam Seminar Nasional
tentang "Menatap Masa Depan
Politik Islam di Indonesia", Jakarta:
International Institute of Islamic
Thought, Lembaga Studi Agama dan Filsafat UIN Jakarta,
10 Juni 2003
Ali Daud, Muhammad, Asas-Asas Hukum
Islam, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet . ke-2
Antonio, Muhammad Syafi'I, Bank
Syari'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001
Anwar, M. Syafi'i, Pemikiran dan
Aksi Islam Indonesia: Sebuah Kajian Politik tentang
Cendekiawan Muslim Orde Baru,
Jakarta: Paramadina, 1995
Azra, Azyumardi, Islam reformis:
Dinamika Intelektual dan Gerakan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1999
Anda sedang membaca artikel tentang Makalah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia dan anda bisa menemukan artikel Makalah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia ini dengan url http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-perkembangan-agama-islam-di.html. Anda dapat Mengcopy Artikel Makalah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia ini untuk kepentingan pendidikan. Semoga artikel Makalah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia ini bermanfaat Bagi Anda. Mohon tinggalkan komentar setelah Anda membaca artikel Makalah Perkembangan Agama Islam Di Indonesia ini. untuk dijadikan sebagai perbaikan dari artikel ini. bagi yang mau menyumbangkan makalah kirim melalui email sangmahasiswaabadi@gmail.com