BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembahasaan mengenai nutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat
memang banyak dibahas dan menjadi sorotan publik. Namun, peranan nutrisi mikro
seperti mineral pun tidak kalah pentingnya dalam pola hidup yang seimbang.
Dewasa ini, perhatian masyarakat akan pentingnya pemenuhan kebutuhan
mineral bagi tubuh, terutama kebutuhan akan kalsium semakin meningkat. Akan
tetapi, masyarakat kurang menyadari keberadaan mikromineral lainya yang juga
memegang peran penting dalam proses metabolisme tubuh manusia.
Mikromineral memang diperlukan dalam jumlah yang mikro atau sangat sedikit
bagi tubuh manusia. Namun, pengertian mikro ini sering diartikan oleh
masyarakat menjadi suatu hal yang tidak
terlalu penting bagi tubuh. Padahal, sebagian besar organ tubuh kita
ditunjukan oleh mikromineral dalam menjalankan fungsinya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai jenis-jenis dan
peranan mikromineral bagi tubuh manusia, kebutuhan mikromineral, dampak yang
ditimbulkan apabila kekurangan maupun kelebihan mikromineral tertentu.
B. Tujuan
1. Mengetahui
pentingnya mikro mineral bagi kesehatan tubuh.
2. Mengetahui
sumber pangan yang mengandung mikromineral.
3. Mengetahui akibat dari
kekurangan atau kelebihan mikromineral dalam tubuh.
BAB II
ISI
A.
MIKROMINERAL
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun
mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi.
Kandungan mineral mikro dalam bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi
mental mikro tanah asal bahan makanan tersebut.
B.
MACAM
– MACAM MINERAL MIKRO
1. Besi (Fe)
Sumber pangan yang mengandung besi yaitu hati, daging,
kuning telur, sayuran berdaun hijau tua, tiram, udang.
Fungsi besi :
-
Pembentukan
hemoglobin baru
-
Mengembalikan
hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan
-
Menggantikan
kehilangan zat besi dalam darah tubuh
-
Pada
laktasi untuk sekresi air susu
Kebutuhan besi untuk berbagai jenis kelamin dan golongan
usia :
-
Laki-laki
dewasa : 10mg/hr
-
Wanita
yang mengalami haid : 12 mg/hr
-
Anak-anak
umur 7-10 tahun : 2,3 – 3,8mg/hr
-
Orang
dewasa : 10-15mg/hr
Defisiensi besi dapat menyebabkan :
-
Anemia
defisiensi besi
-
Gangguan
fungsional tubuh
-
Pucat,
lemah, letih, pusing, dan kurang nafsu makan
-
Menurunnya
kekebelan tubuh
-
Gangguan
penyembuhan luka
Kelebihan zat besi :
-
Menurunkan
penyerapan dan penggunaan seng dan tembaga
-
Menyebabkan
gangguan fungsi hati dan jantung
2. Mangan (Mn)
Sumber pangan yang mengandung mangan terdapat dalam
tepung gandum, kacang – kacangan, daging, ikan, ayam.
Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma.
Setelah diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan
dikeluarkan melalui feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh sekresi
selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.
Kelebihan mangan dapat menyebabkan keracunan. Hal ini dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi mangan. Dalam jangka waktu yang lama hal ini dapat
menyebabkan gejala kelainan otak disertai tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit parkinson.
3. Tembaga (Cu)
Sumber makanan yang mengandung tembaga diantaranya adalah
susu dan sereal. Terdapat juga dalam hati, tiram, daging dan kacang-kacangan.
Dalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali
dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat
bila terdapat kelebihan dalam tubuh. Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin,
keringat, dan darah haid. Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui
feses. Fungsi dari tembaga berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai
kofaktor bagi enzim, misalnya sitokrom, oksidase. Kelebihan tembaga secara
kronis menyebabkan penumpukan tembaga dalam hati yang dapat menyebabkan
nekrosis hati atau serosis hati. Kelebihan ini dapat terjadi karena menggunakan alat masak dari bahan
tembaga, terutama apabila digunakan untuk memesak cairan yang bersifat asam.
Konsumsi dosis tinggi menyebabkan kematian.
Defisiensi tembaga menyebabkan :
-
Bayi gagal tumbuh kembang
-
Gangguan fungsi kekebalan
-
Menghambat pembentukan hemoglobin
-
Perubahan
pada jaringan tulang dan kerangka tubuh
yang dapat menyebabkan patah tulang dan
osteoporosis.
4. Seng (Zn)
Sumber makanan yang mengandung seng terdapat dalam
daging, telur, hati, unggas, dan ikan.
Di dalam pankreas, seng digunakan untuk membuat enzim
pencernaan yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Seng
dikeluarkan tubuh terutama melalui feses. Di samping itu, seng dikeluarkan
melalui urin, keringat, sel dinding usus, cairan haid, dan mani.
Defisiensi seng menyebabkan :
-
Pertumbuhan
terhambat
-
Gangguan
kematangan seksual
-
Gangguan
fungsi pencernaan karena gangguan fungsi pankreas
-
Perusakan
saluran cerna
Konsumsi seng secara berlabihan dapat terjadi karena
konsumsi suplemen seng dan makanan yang terkena polusi udara, alat masak, dan
kaleng. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya penyerapan zat besi dan tembaga,
mual, diare, pusing, gangguan reproduksi, dan gangguan fungsi hati. Kelebihan
sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolestrol, mengubah nilai
lipoprotein dan mempercepat timbulnya ateroskloresis.
5. Yodium ( I )
Sumber yodium diantaranya adalah garam beryodium, ikan
laut dan rumput laut.
Fungsi yodium sebagai komponen esensial tiroksin dan
kelenjar tiroid. Ekskresi yodium dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan
dengan banyak sedikitnya yodium yang dikonsumsi. Konsumsi yodium di atas
2000mg/hari dianggap berlebihan. Hal ini dapat menghambat pelepasan yodium dan
tiroid. Kelebihan pada tingkat selanjutnya akan menimbulkan gondok seperti
halnya kekurangan yodium.
Defisiensi yodium mengakibatkan :
-
Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) berupa gangguan fisik dan mental
-
Kelenjar
tiroid membesar (gondok)
-
Pada
ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin
6. Selenium (Se)
Sumber pangan yang mengandung selenium terdapat dalam
ikan laut dan kerang. Dalam pangan nabati tergantung pada kandungan selenium
dalam tanah tempat tanaman tersebut tumbuh.
Fungsi selenium sebagai antioksidan. Defisiensi selenium
menyebabkan aktifitas enzim glutation perioksidase menurun dan kekebalan tubuh
menurun
Konsumsi selenium diatas 850mg/hr berpengaruh pada
kesehatan yaitu terjadinya mual, muntah dan diare. Konsumsi diatas 500omg/hr
akan menyebabkan terjadinya perubahan kuku dan terjadinya kerontokan rambut.
7. Fluor ( F )
Sumber pangan terdapat dalam air, makanan laut, ikan dan
makanan hasil ternak.
Fungsi fluor adalah untuk pertumbuhan dan pembentukan
struktur gigi, serta untuk mencegah karies gigi.
Penggunaan fluor sebanyak 20-30mg/hr dapat menyebabkan terjadinya keracunan.
Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuning-kuningan)
mulas, diare, sakit didaerah dada, gatal dan muntah.
Defisiensi fluor akan menyebabakan terjadinya karies pada
gigi.
8. Kobalt (Co)
Kobalt merupakan komponen vitamin B12 yang diperlukan
bagi perkembangan normal se-sel darah merah. Sumber utamanya adalah sayuran
berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Mineral mikro mempunyai peran sangat penting dalam kelangsungan hidup
kekurangan atau kelebihan mineral mikro esensial menyebabkan penyakit. Unsur
mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup
disamping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
aorganik atau kadar abu.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian
komponen cairan tubuh 65%. Untuk pemelihara fungsi tubuh, manusia memerlukan
mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini
dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan
sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg
saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu minelar makro dan
mineral mikro.
B. SARAN
1. Bagi seluruh civitas
akademik untuk terus menambah wawasan pengetahuan
mengenai Mineral Mikro.
2. Sebagian manusia,kita perlu menjaga
keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga keseimbangan.
3. Mineral Mikro walaupun sedikit asupanya bagi
tubuh, tetapi perlu terus dijaga agar tubuh tidak mengalami defesiensi mineral.
4. Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun
maupun pembaca dapat memahami akan pentingya mineral mikro dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, atikah dan Erna K.
2010. Ilmu gizi: Untuk Keperwatan dan Gizi Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan
Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Anda sedang membaca artikel tentang M A K A L A H MINERAL MIKRO dan anda bisa menemukan artikel M A K A L A H MINERAL MIKRO ini dengan url http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/m-k-l-h-mineral-mikro.html. Anda dapat Mengcopy Artikel M A K A L A H MINERAL MIKRO ini untuk kepentingan pendidikan. Semoga artikel M A K A L A H MINERAL MIKRO ini bermanfaat Bagi Anda. Mohon tinggalkan komentar setelah Anda membaca artikel M A K A L A H MINERAL MIKRO ini. untuk dijadikan sebagai perbaikan dari artikel ini. bagi yang mau menyumbangkan makalah kirim melalui email sangmahasiswaabadi@gmail.com