I.
PENDAHULUAN
Pada zaman kemajuan
sekarang ini, para wanita ikut serta mengambil bagian dalam membangun rmah
tangga masyarakat dan negara. Di Indonesia (terutama), ada wanita yang menjadi
menteri, pemimpin perusahaan, angkatan bersenjata, anggota Dewan Pertimbangan
Agung, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, bahkan ada juga yang menjadi
presiden.
Namun
keterlibatan wanita di dalam rumah tangga masyarakat dan negara, janganlah
sampai melupakan tugasnya sebagai seorang istri karena sebagai seorang istri
yang baik, wanita wajib taat kepada perintah suaminya. Selanjutya untuk lebih
jelasnya mengenai masalah kepemimpinan wanita akan dibahas dalam makalah ini.
II.
KEPEMIMPINAN
WANITA
Sebelum menyoroti
kepemimpinan wanita, ada baiknya diketahui lebih dahulu
serba sedikit mengenai perbedaan antara wanita dan pria.
Dalam ilmu Biologi dijelaskan, bahwa
wanita berbeda dengan pria dalam bentuk, sifat dan susunan tubuh. Bentuk wanita dan seluruh
tubuhnya sejak dalam rahim telah tersusun sedemikian rupa, yang dipersiapkan untuk melahirkan
dan memelihara bayi yang lahir itu.
Setelah anak lahir, pertumbuhan anak
wanita dan pria juga berbeda, baik pertumbuhan rohani dan jasmaninya.
Pada segi lain yang khusus bagi wanita
adalah datang bulan (haid). Berdasarkan para pakar ilmu Biologi dan Anatomi
menunjukkan, bahwa wanita di waktu datang bulan mengalami perubahan-perubahan.
1.
Panasnya menurun
2.
Kelambatan pada denyut nadi,
berkurang tekanan darah dan jumlah sel-selnya sedikit.
3.
Kelenjar gondok dan kelenjar limpa
serta kedua amandel mengalami perubahan
4.
Pengeluaran gram fasfot dan
chlorid dari tubuh menjadi berkurang
5.
Pencernaan terganggu
6.
Kekuatan pernafasan melemah dan
alat-alat pengucapan mengalami perubahan-perubahan khusus
7.
Perasaan menjadi tumpul dan timbul
perasan malas.
Pada tahun 1909 Dr. Frasta Shafki
mengadkan penelitian dengan cermat dan berkesimpulan, bahwa kekuatan berpikir
dan daya konsentrasi wanita berkurang pada saat datang bulan.
Kemudian setelah Prof. Kersby Shikavski
mengadakan percobaan psikologisnya, beliau menyimpulkan, bahwa wanita mengalami
kepedihan pada kumpulan syarafnya pada saat datang bulan dan perasaannya pun
menjadi tumpul. Perasaannya tertekan ketika melakukan pekerjaan yang biasa
dilakukan sebelumnya. Dicontohkan, bila dia seorang sekretaris, dia akan keliru
ketika mengetik dan lamban dalam mengerjakannya. Ia sering salah dalam menyusun kalimat.
Bila ia seorang
pengacara, pemaparan argumentasinya sering kurang rasional. Bila ia menjadi
seorang hakim, ia akan terpengaruh pula dalam mengambil suatu keputusan.
Jadi, pada saat
datang bulan organ syaraf dan pikiran wanita mengendor dan tidak teratur.
Lebih lanjut oleh
DR. Kraft dikemukakan, bahwa tabiat-tabiat wanita mendadak berubah pada saat
datang bulan.
Lebih tampak lagi
perubahan pada wanita pada masa kehamilan. Pada saat kehamilan itu kumpulan
syaraf terganggu selama beberapa bulan dan keseimbangan pikiran juga goyah.
Oleh Dr. Fisher
dijelaskan, bahwa sekaipun wanita itu sehat, ia tetap mengalami tekanan dalam
berbagai hal di masa kehamilan. Kondisinya sering terganggu. Ia sering bingung
dan kemampuan berpikirnya pun berkurang.
Sesudah
melahirkan, timbul lagi masalah baru, yaitu sistem kerja tubuhnya terganggu dan
perlu waktu untuk menormalkan kondisinya itu, disamping sibuk merawat anak dan
menyusui.
Dengan demikian,
apabila wanita mendapat atau mengemban tugas pada saat dia datang bulan, hamil,
dan menyusukan, tentu tugas yang diembannya itu tidak dapat berjalan
sebagaimana yang dikehendaki.
Masalah datang
bulan, kehamilan dan menyusukan bayi, para wanita tidak mungkin menghindar,
karena menurut kodratnya Allah menciptakan demikian, namun di pihak lain ada
tuntutan masyarakat bahwa tugas-tugas yang pantas diemban oleh wanita, yaitu
tugas yang memerlukan kelemahlembutan, kehalusan perasaan, kecermatan dan
ketelitian. Umpamanya menjadi dokter, guru, tugas-tugas sosial dan tugas-tugas
yang memerlukan kecermatan dan ketelitian.
Apa yang
digambarkan ini, adalah bersifat umum, sebab dalam beberapa hal, ada saja
pengecualian yang terjad, seperti wanita yang bersifat seperti pria dan
sebaliknya pria bersifat seperti wanita.
Menurut hemat
penulis, kepemimpinan wanita dalam hal tertentu, dapat dibenarkan asalkan saja tidak
melupakan tugas dan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, karena tugas
tersebut tidak dapat digantikan oleh pria (suami) dan pembantu.
Akan tetapi
secara umum, untuk memilih wanita menjadi pimpinan, ada yang perlu
dipertimbangkan, disamping masalah layak atau tidaknya, tepat atau tidaknya,
adalah, adalah petunjuk/syarat Allah dalam al-Qur’an.
“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang
laki-laki yang kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri…. (Yusuf:
109)
Pernyataan
Allah dalam ayat tersebut di atas tentu mengandung hikmah, yang adakalanya
tidak terjangkau oleh pikiran manusia dalam memahaminya. Umpamanya saja,
mengapa wanita tidak boleh menjadi imam bagi pria dalam sholat. Dalam sejarah
kita lihat, barangkali tidak ada wanita yang menjadi panglima perang, tetapi
tidak sedikit yang turut berperang, seperti merawat orang-orang yang terluka
dan tugas palang merah lainnya.
III.
KESIMPULAN
Kepemimpinan
seorang wanita dalam hal tertentu, diperbolehkan asalkan saja tidak melupakan
tugas dan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Namun lebih baiknya seorang
pemimpin itu adalah pria karena jika pemimpin itu wanita maka pada saat datang bulan kemampuan
berpikirnya berkurang, sehingga mudah terpengaruh dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, M. Ali.
1997. Masail Fiqhiyah Al-Haditsah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Darajat,
Zakiah. 1990. Islam dan Peranan Wanita. Jakarta: Bulan Bintang.
Munandar, S.C.
Utami. 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Jakarta: UI
Press.
[1] Hasan, M. Ali. Masail
Fiqhiyah Al-Haditsah. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h.
194-197
Anda sedang membaca artikel tentang M A K A L A H KEPEMIMPINAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM dan anda bisa menemukan artikel M A K A L A H KEPEMIMPINAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM ini dengan url http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/m-k-l-h-kepemimpinan-wanita-dalam.html. Anda dapat Mengcopy Artikel M A K A L A H KEPEMIMPINAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM ini untuk kepentingan pendidikan. Semoga artikel M A K A L A H KEPEMIMPINAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM ini bermanfaat Bagi Anda. Mohon tinggalkan komentar setelah Anda membaca artikel M A K A L A H KEPEMIMPINAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM ini. untuk dijadikan sebagai perbaikan dari artikel ini. bagi yang mau menyumbangkan makalah kirim melalui email sangmahasiswaabadi@gmail.com